Wednesday, November 25, 2020

Di kanvas memoriku

Hari itu...kukuatkan semangat bertekad 

dalam membuat pilihan di antara mengiringi pemergian bonda, 

atau terbang pulang jauh ke perantauan   

seperti mana yang dirancang... 

 

Maaf kan aku kakak.. maafkan aku abang... 

maaf kan aku adik tersayang... Maaf aku tidak dapat bersama kalian. 

Aku bukan sombong. Bukan... aku mohon dimengertikan...

 

Syukur... doaku dimakbul Tuhan. 

Aku, walau cuma ada sedikit kesempatan

ketika hidupnya dipenghujung jalan.

Terima kasih padaMu ya Allah,

rezeki untuk aku merakam sebuah kenangan 

kukutip dan kusimpan kenangan indah 

miskipun ianya tidak berulang sudah...

 

Dan kononnya pagi itu... 

Bila si bibik becerita mimpinya... 

ada seorang perempuan tua datang berziarah

lalu.... kutunjukkan gambarnya minta kepastian....  

dan bertanya.... apakah dia orangnya? 

 

Tetiba hati aku menjadi gundah, sebak....

dan parah airmata terjun mencurah

 

Ceritanya lagi, dia cuma berdiri di ambang pintu 

memberi salam tapi tiada siapa yang mendengar nya

salam tidak diendah, sedang anak2nya berkumpul meriah


Tambahnya lagi, mata ibu itu memandang satu persatu

anak2nya yang dikasihi

begitu sedih untuk mengucapkan salam perpisahan

pada anak2nya yang tersayang

Sedar aku... ini bukan satu mimpi

berita sedih telah dikhabari

bondaku menyahut panggilan Ilahi

walau airmata darah yg tumpah

19 Jun 2010 telah mencatat sejarah

 

Aku redha... kenyataan sekeras mana jua 

harus kuhadapi.. Inilah ketentuanMu Ilahi...

Kini..... masa telah menjarakkan kita

dan kita berada di dunia yang berbeza.

senyumanmu kian pudar diingatan

bila sedetik aku terkenangkan mu wahai bonda

tika itu juga kutitipkan doa sebagai pengubat rindu

 

Aku...iman dan akal.... masih waras....

kugantung satu harapan tinggi...

kita akan bertemu lagi....

pastinya di Syurga nanti



اَللَّهُمَّ اغْفِرَلِيْ وَلِوَالِدَىَّ وَٰرْحَمْهُمَا كَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا
Allahummaghfirlii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa

(Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangi aku di waktu kecil).