Hari itu...kukuatkan semangat bertekad
dalam membuat pilihan di antara
mengiringi pemergian bonda,
atau terbang pulang jauh ke perantauan
seperti mana yang dirancang...
Maaf kan aku kakak.. maafkan aku abang...
maaf kan aku adik tersayang... Maaf aku tidak dapat bersama kalian.
Aku bukan sombong. Bukan... aku mohon dimengertikan...
Syukur... doaku dimakbul Tuhan.
Aku, walau cuma ada sedikit kesempatan
ketika hidupnya dipenghujung jalan.
Terima kasih padaMu ya Allah,
rezeki untuk aku merakam sebuah kenangan
kukutip dan kusimpan kenangan indah
miskipun ianya tidak berulang sudah...
Dan kononnya pagi itu...
Bila si bibik becerita mimpinya...
ada seorang perempuan tua datang berziarah
lalu.... kutunjukkan gambarnya minta kepastian....
dan bertanya.... apakah dia orangnya?
Tetiba hati aku menjadi gundah, sebak....
dan parah airmata terjun mencurah
Ceritanya lagi, dia cuma berdiri di ambang pintu
memberi salam tapi tiada siapa yang mendengar nya
salam tidak diendah, sedang anak2nya berkumpul meriah
Tambahnya lagi, mata ibu itu memandang satu persatu
anak2nya yang dikasihi
begitu sedih untuk mengucapkan salam perpisahan
pada anak2nya yang tersayang
Sedar aku... ini bukan satu mimpi
berita sedih telah dikhabari
bondaku menyahut panggilan Ilahi
walau airmata darah yg tumpah
19 Jun 2010 telah mencatat sejarah
Aku redha... kenyataan sekeras mana jua
harus kuhadapi.. Inilah ketentuanMu Ilahi...
Kini..... masa telah menjarakkan kita
dan kita berada di dunia yang berbeza.
senyumanmu kian pudar diingatan
bila sedetik aku terkenangkan mu wahai bonda
tika itu juga kutitipkan doa sebagai pengubat rindu
Aku...iman dan akal.... masih waras....
kugantung satu harapan tinggi...
kita akan bertemu lagi....
pastinya di Syurga nanti
اَللَّهُمَّ اغْفِرَلِيْ
وَلِوَالِدَىَّ وَٰرْحَمْهُمَا كَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا
Allahummaghfirlii waliwaa lidayya warhamhumaa
kamaa rabbayaanii shaghiiraa
No comments:
Post a Comment